Selasa, 27 Desember 2016

Kali Ini Sektor Pariwisata Jadi Pendorong Industri Jasa di Indonesia

Bidang perdagangan layanan Indonesia relatif ketinggalan akibat kurangnya invetasi serta ketatnya regulasi. Trasanksi bidang layanan sekitar 45 % dari keseluruhan Product Domestik Bruto (PDB). Nilai itu relatif rendah berdasar pada rata-rata negara lain di lokasi Asia tenggara (ASEAN) yang mendekati 50 %.

Seperti diambil Liputan6. com dari penelitian HSBC Indonesia, Jumat (30/12/2016), tertinggalnya bidang layanan ini dapat tercermin dari data statistik perdagangan. Ekspor layanan cuma sekitar 13 % dari keseluruhan ekpor pada 2015. Nilai itu relatif tak beralih mulai sejak 2000.

 " Angka ini mungkin lebih rendah tidak ada peran besar bidang pariwisata atau travel and tourism, yang sekitar nyaris 1/2 dari keseluruhan eskpor layanan di 2015, " catat penelitian HSBC itu.

Menariknya, bidang pariwisata juga sudah sukses menarik investasi dalam satu tahun lebih terakhir dan jadi konsentrasi kampanye pemasaran internasional serta di dukung oleh kebijakan pemerintah umpamanya, relaksasi ketentuan visa untuk wisatawan mancanegara. baca juga: harga tiket masuk bns

Sayangnya, investasi di bagian pariwisata tak searah dengan bidang layanan yang lain, yang pertumbuhannya terhalang oleh buruknya infratruktur.

Bidang pariwisata diprediksikan selalu peroleh hasil dari investasi yang saat ini jalan, dengan perkembangan pendapatan rata-rata 7 % per th. sampai 2030, dipicu oleh perkembangan jumlah pengunjung China yang sudah melonjak 10 kali lipat mulai sejak 2005 sampai melampui 1 juta di 2014.

Tetapi demikian, kontributor tebesar pada ekspor layanan diprediksikan datang dari B2B serta layanan yang lain, dengan perkembangan rata-rata 12 % di 2016 sampai 2030. Hal semacam ini di dukung oleh penambahan infrastruktur serta liberalisasi pasar lebih jauh. baca juga: harga tiket masuk bns malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar